Ciri-Ciri Airbag Mobil Bekas Sudah Diakali, Waspada Demi Keamanan!

Airbag adalah salah satu fitur keselamatan pasif yang dirancang untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Ketika terjadi tabrakan keras, airbag akan mengembang dengan cepat, membantu mengurangi risiko cedera serius, terutama pada bagian kepala dan dada. Oleh karena itu, memastikan airbag berfungsi dengan baik adalah hal krusial, terutama saat membeli mobil bekas.

Bahaya Airbag yang Sudah Diakali

Mengendarai mobil dengan airbag yang tidak berfungsi atau sudah diakali sangat berisiko. Ketika airbag tidak mengembang pada saat yang tepat, akibatnya bisa fatal. Ini bisa menyebabkan cedera yang lebih parah dalam kecelakaan, karena tubuh pengemudi dan penumpang tidak mendapatkan perlindungan yang memadai dari benturan.

Mengapa Airbag Mobil Bisa Diakali?

Airbag sering kali diakali oleh penjual mobil atau pemilik sebelumnya setelah mobil mengalami kecelakaan. Mengganti airbag yang rusak bisa sangat mahal, sehingga ada yang memilih untuk tidak menggantinya dan malah memperbaiki dashboard atau sistem airbag secara tidak resmi agar terlihat normal, padahal airbag sebenarnya tidak lagi berfungsi.

Ciri-Ciri Airbag Mobil Sudah Diakali

Mendeteksi airbag yang sudah diakali bisa sedikit rumit jika Anda tidak tahu apa yang harus diperiksa. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

  1. Indikator Lampu Airbag Tidak Menyala:
    Saat Anda menyalakan mobil, lampu indikator airbag di dashboard seharusnya menyala sebentar, lalu mati jika sistem berfungsi dengan baik. Jika lampu indikator tidak menyala sama sekali, atau malah menyala terus-menerus, ini bisa menjadi tanda bahwa sistem airbag sudah dimodifikasi atau mengalami kerusakan.
  2. Penutup Airbag Terlihat Tidak Rapi atau Retak:
    Periksa bagian penutup airbag pada setir dan dashboard. Jika terdapat tanda-tanda jahitan yang tidak rapi, retakan, atau bekas lem, ini bisa jadi indikasi bahwa penutup airbag sudah pernah dibuka atau diganti.
  3. Harga Mobil Terlalu Murah untuk Tipe Tertentu:
    Jika harga mobil bekas terasa sangat murah untuk model dan tahun yang sama, Anda perlu waspada. Mungkin ada sesuatu yang salah dengan komponen penting seperti airbag.
  4. Riwayat Kecelakaan Mobil:
    Cek riwayat kecelakaan mobil tersebut. Mobil yang pernah mengalami tabrakan keras mungkin sudah mengaktifkan airbag-nya, dan jika airbag tersebut tidak diganti dengan yang baru, Anda mungkin berurusan dengan sistem airbag yang sudah diakali.

Indikator Lampu Airbag Tidak Menyala

Salah satu cara termudah untuk mendeteksi masalah pada airbag adalah dengan memperhatikan lampu indikator di dashboard. Saat Anda menyalakan mobil, lampu indikator airbag seharusnya menyala selama beberapa detik dan kemudian mati. Jika lampu tersebut tetap menyala atau tidak menyala sama sekali, ini bisa jadi tanda bahwa sistem airbag sedang tidak berfungsi atau sudah diakali.

Penutup Airbag Tampak Tidak Rapi

Airbag yang pernah mengembang atau diganti biasanya akan meninggalkan tanda-tanda pada penutupnya. Periksa jahitan pada bagian penutup airbag di setir atau dashboard. Jika terdapat bekas lem, jahitan tidak rapi, atau permukaan yang terlihat retak, besar kemungkinan airbag pernah dibongkar.

Bagaimana Memastikan Airbag Mobil Masih Asli?

Memastikan airbag mobil masih asli dan berfungsi adalah langkah penting sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Cek Riwayat Perawatan Mobil:
    Jika mobil dirawat di bengkel resmi, riwayat perawatan biasanya akan mencatat apakah airbag pernah diganti atau diperbaiki. Ini bisa menjadi petunjuk apakah airbag mobil tersebut masih asli atau tidak.
  2. Lakukan Scan ECU:
    Dengan scan ECU, mekanik bisa membaca data dari sistem kontrol elektronik mobil, termasuk informasi tentang airbag. Scan ini bisa mendeteksi apakah ada malfungsi pada sistem airbag yang tidak terlihat dari luar.

Pentingnya Scan ECU untuk Mendeteksi Kondisi Airbag

Scan ECU sangat berguna untuk mendeteksi masalah yang mungkin terjadi pada sistem airbag. Alat ini akan memberikan informasi langsung dari komputer mobil mengenai apakah airbag berfungsi atau ada kesalahan pada sistem. Hasil scan bisa menunjukkan apakah airbag pernah mengalami masalah atau sudah diperbaiki dengan tidak semestinya.

Tanda-tanda Airbag Pernah Mengembang

Jika mobil pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan airbag mengembang, ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan:

Baca juga: Cara Cek Suspensi Mobil Bekas, Awas Nyesel!

Biaya Perbaikan Airbag dan Alasan Orang Mengakalinya

Biaya mengganti airbag bisa sangat mahal, tergantung pada model mobil. Airbag pengganti bisa berkisar antara Rp5.000.000 hingga Rp20.000.000 per unit, tergantung pada komponen lain yang perlu diganti. Karena alasan inilah beberapa orang memilih untuk mengakali airbag daripada menggantinya secara resmi.

Tips Membeli Mobil Bekas dengan Airbag yang Masih Aman

Jika Anda ingin memastikan bahwa airbag mobil bekas masih dalam kondisi baik, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

FAQ: Ciri-Ciri Airbag Mobil Sudah Diakali

1. Apa tanda paling jelas jika airbag sudah diakali?
Tanda paling jelas adalah lampu indikator airbag yang tidak berfungsi dengan normal, baik tidak menyala sama sekali atau terus menyala setelah mobil dihidupkan.

2. Bagaimana cara mengecek airbag mobil secara manual?
Periksa lampu indikator airbag, dan perhatikan jahitan atau retak pada penutup airbag di setir atau dashboard.

3. Apakah scan ECU selalu mendeteksi masalah airbag?
Tidak selalu, namun scan ECU adalah metode yang paling akurat untuk mendeteksi kesalahan pada sistem elektronik, termasuk airbag.

4. Berapa biaya mengganti airbag mobil yang rusak?
Biaya penggantian airbag bisa bervariasi, mulai dari Rp5.000.000 hingga Rp20.000.000, tergantung jenis mobil dan komponen yang perlu diganti.

5. Apakah airbag yang sudah diperbaiki aman?
Jika airbag diperbaiki di bengkel resmi dengan suku cadang asli, airbag tersebut umumnya aman digunakan.

6. Apakah mobil bekas dengan harga murah lebih sering mengalami pengakalan airbag?
Mobil bekas dengan harga yang sangat murah berpotensi mengalami pengakalan, terutama jika mobil tersebut pernah mengalami kecelakaan.

Kesimpulan: Jangan Ambil Risiko dengan Airbag yang Sudah Diakali

Airbag adalah komponen penting dalam keselamatan berkendara. Membeli mobil bekas dengan airbag yang sudah diakali bisa membahayakan keselamatan Anda. Pastikan untuk melakukan pengecekan menyeluruh atau mengajak mekanik untuk memeriksa kondisi airbag sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas.

Yang Harus Disiapkan Untuk Perjalanan Jauh Di Malam Hari

Perjalanan jauh di malam hari memang memiliki tantangan tersendiri. Meskipun lalu lintas lebih lengang, perjalanan ini memerlukan persiapan matang agar tetap aman dan nyaman. Berikut ini adalah panduan lengkap tentang apa saja yang harus disiapkan sebelum melakukan perjalanan jauh di malam hari.

Persiapan Kendaraan untuk Perjalanan Malam

Sebelum berangkat, pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima. Berikut beberapa hal yang perlu diperiksa:

Barang Wajib Dibawa Saat Perjalanan Malam

Selain mempersiapkan kendaraan, bawalah barang-barang berikut ini untuk menghadapi kondisi yang tidak terduga:

Persiapan Fisik dan Mental Pengemudi

Kondisi fisik dan mental sangat berpengaruh terhadap keselamatan berkendara. Berikut beberapa tips:

Tips Navigasi untuk Perjalanan Malam

Navigasi yang tepat dapat menghemat waktu dan mengurangi risiko tersesat:

(lanjutkan dengan subtopik berikutnya hingga menyelesaikan seluruh artikel sesuai dengan outline di atas)


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Apakah Aman Berkendara Jauh di Malam Hari?
Ya, asalkan Anda mempersiapkan diri dengan baik, kondisi kendaraan terjaga, dan tetap waspada.

Apa Saja Barang yang Wajib Dibawa Saat Perjalanan Malam?
Beberapa barang penting termasuk senter, jaket tebal, snack, dan peralatan darurat seperti dongkrak dan kunci roda.

Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Kantuk Saat Berkendara?
Cobalah untuk mengunyah permen karet, mendengarkan musik energik, atau berhenti untuk beristirahat sejenak.

Apakah Perlu Menggunakan Lampu Kabut?
Lampu kabut sangat disarankan jika Anda melewati daerah dengan kabut tebal atau kondisi cuaca buruk.

Bagaimana Jika Mengalami Kendala Mesin di Malam Hari?
Jika kendaraan mogok, segera nyalakan lampu hazard dan cari area yang aman untuk berhenti. Hubungi layanan darurat jika perlu.

Apa Saja Tips Aman Berkendara di Malam Hari?
Selalu jaga jarak aman, perhatikan rambu lalu lintas, dan hindari berhenti di area sepi.

Mematikan Mesin Mobil Ketika AC Menyala, Apakah Aman?

Ketika berbicara tentang perawatan mobil, banyak pemilik kendaraan yang sering kali bingung tentang kebiasaan sehari-hari yang dilakukan terhadap mobil mereka. Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah, apakah aman mematikan mesin mobil saat AC masih menyala? Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek teknis dan dampaknya terhadap kendaraan Anda, serta memberikan panduan yang jelas untuk menjaga kinerja mobil Anda tetap optimal.

Pentingnya Menjaga Kinerja Sistem AC Mobil

AC mobil merupakan salah satu komponen penting yang memberikan kenyamanan dalam berkendara, terutama di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia. Sistem AC bekerja dengan memanfaatkan kompresor yang digerakkan oleh mesin. Ketika mesin menyala, kompresor juga ikut beroperasi untuk mendinginkan udara yang dihasilkan oleh sistem AC.

Namun, ketika Anda mematikan mesin mobil tanpa mematikan AC terlebih dahulu, kompresor akan secara tiba-tiba berhenti bekerja. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan tekanan dalam sistem AC, yang dalam jangka panjang berpotensi merusak komponen AC seperti kompresor dan pipa saluran.

Risiko Kerusakan pada Komponen Mobil

Mematikan mesin mobil saat AC masih menyala memang bukanlah sesuatu yang langsung merusak mobil. Namun, jika kebiasaan ini terus dilakukan, hal ini dapat menyebabkan keausan pada kompresor AC lebih cepat daripada yang seharusnya. Kompresor yang mendadak berhenti tanpa adanya persiapan dapat menimbulkan guncangan pada sistem pendingin dan meningkatkan risiko kebocoran refrigerant.

Selain itu, mematikan mesin tanpa mematikan AC terlebih dahulu juga bisa mempengaruhi sistem kelistrikan mobil. Ketika mesin dimatikan, arus listrik yang mengalir ke komponen AC juga langsung terputus. Hal ini bisa memberikan beban tambahan pada aki mobil, terutama jika kondisi aki tidak dalam keadaan prima. Aki yang sering kali dipaksa bekerja lebih keras akan lebih cepat mengalami penurunan performa dan bisa menyebabkan mobil sulit dihidupkan di kemudian hari.

Cara Mematikan AC yang Tepat untuk Memperpanjang Usia Komponen

Untuk menjaga keawetan sistem AC mobil dan komponen lain yang terkait, ada baiknya Anda mematikan AC terlebih dahulu sebelum mematikan mesin. Hal ini akan memberikan waktu bagi kompresor untuk menurunkan tekanan secara perlahan, sehingga mengurangi potensi kerusakan.

Langkah yang disarankan adalah:

  1. Matikan AC beberapa menit sebelum mesin dimatikan. Ini akan membantu mengurangi beban pada kompresor dan menjaga tekanan dalam sistem tetap stabil.
  2. Pastikan blower AC tetap menyala selama beberapa detik sebelum mematikan mesin. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan embun di dalam sistem AC dan mencegah timbulnya bau tidak sedap ketika AC dinyalakan kembali.
  3. Periksa kondisi aki secara berkala untuk memastikan bahwa daya listrik tetap optimal saat Anda menggunakan AC.

Cek Fakta: Wiper Tidak Disarankan Diangkat Ketika Parkir? Ini Penjelasannya!

Kesimpulan: Amankah Mematikan Mesin Saat AC Menyala?

Meskipun tidak akan langsung menyebabkan kerusakan yang signifikan, mematikan mesin mobil ketika AC masih menyala dapat memberikan dampak negatif pada komponen AC dan sistem kelistrikan jika dilakukan secara terus-menerus. Oleh karena itu, untuk menjaga keawetan komponen AC dan aki, disarankan untuk selalu mematikan AC sebelum mematikan mesin mobil.

Kebiasaan sederhana ini tidak hanya membantu memperpanjang usia kompresor dan komponen AC lainnya, tetapi juga menjaga performa mobil secara keseluruhan. Dengan begitu, Anda bisa menikmati perjalanan dengan nyaman tanpa khawatir tentang kerusakan pada sistem pendingin dan komponen mobil lainnya.

Honda Racing Indonesia Optimis Pertahankan Posisi Klasemen di Tengah Dinamika Cuaca pada Seri Keempat Kejurnas ISSOM

Sentul, 27 September 2024 - Tim Honda Racing Indonesia (HRI) terus berupaya mempertahankan hasil positif dalam kejuaraan balap mobil Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2024 dengan mengantisipasi berbagai kemungkinan kondisi cuaca. Menjelang seri keempat yang akan digelar pada Minggu, 29 September 2024, tim HRI telah menyusun strategi komprehensif untuk meraih performa optimal di lintasan balap.

Tim HRI baru saja menyelesaikan pengujian akhir dengan melakukan penyesuaian pada mobil untuk kondisi cuaca, memanfaatkan suspensi yang dapat disesuaikan dan sistem aerodinamika yang adaptif. Pengaturan pada mobil disesuaikan untuk mengoptimalkan performa dalam berbagai kondisi, dengan fokus pada stabilitas saat hujan serta kecepatan dan efisiensi saat kering.

Melalui pendekatan ini, tim memastikan performa optimal di lintasan dan siap menghadapi segala situasi cuaca, serta memastikan tidak ada kendala jika hujan menerjang lintasan.

Baca juga: Penyebab Mobil Tidak Bisa Distarter Walau Kondisi Aki Bagus? Ini 7 Kemungkinan yang Jarang Diketahui!

Penyesuaian ini juga dilakukan untuk menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan seri sebelumnya. HRI kembali menurunkan pembalap andalannya, yaitu Alvin Bahar di kelas ITCR 3.600, Avila Bahar di ITCR 1.500, dan Andri Abirezky di ITCR 1.200, yang semuanya telah menjalani latihan intensif untuk siap menghadapi berbagai tantangan di lintasan.

Alvin Bahar, Direktur Honda Racing Indonesia, menyampaikan, “Dengan penyesuaian yang ada, kami siap menghadapi segala situasi. Kami tidak hanya fokus pada performa di lintasan, tetapi juga pada koneksi dengan penggemar dan komunitas. Saya berharap semua yang hadir dapat merasakan semangat balap yang kami bawa.”

Pada hari yang sama, Honda juga akan menggelar One Make Race (OMR) seri keempat untuk Honda Brio Speed Challenge (HBSC) dan Honda City Hatchback Speed Challenge (HCHSC). Pada seri sebelumnya, Deva berhasil meraih gelar juara di HBSC, sementara Fitra Eri mendominasi HCHSC.

Untuk menambah kemeriahan, Honda mengundang lebih dari 400 penonton, termasuk anggota komunitas Honda Brio Club Indonesia (HBCI), Brionesia, serta karyawan HPM, untuk menyaksikan langsung aksi seru tim HRI di sirkuit. Selain itu, Honda akan mengadakan victory lap yang memberikan pengalaman unik bagi para peserta, sesuai dengan semangat "Everyone Can Race" yang memungkinkan semua orang merasakan sensasi balapan.

Bagi penggemar yang tidak dapat hadir langsung, balapan dapat disaksikan secara daring melalui siaran langsung di akun Instagram @hondaisme dan YouTube @HondaIndonesia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Honda Racing Indonesia dan One Make Race, kunjungi tautan berikut: https://www.honda-indonesia.com/hondaracingindonesia.

Mobil Bisa Ngerem Sendiri? Fitur Canggih CMBS Bikin Nyetir Makin Aman!

Teknologi otomotif semakin canggih. Salah satu fitur yang semakin populer adalah Collision Mitigation Braking System (CMBS). Fitur ini memungkinkan mobil untuk melakukan pengereman otomatis jika sistem mendeteksi potensi tabrakan. Penasaran bagaimana cara kerjanya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Apa Itu CMBS?

CMBS adalah singkatan dari Collision Mitigation Braking System. Sederhananya, ini adalah sistem pengereman otomatis yang dirancang untuk membantu mencegah atau mengurangi dampak tabrakan. Fitur ini bekerja dengan menggunakan sensor radar dan kamera untuk mendeteksi objek di depan kendaraan, seperti mobil lain, pejalan kaki, atau sepeda.

Bagaimana Cara Kerja CMBS?

  1. Deteksi Objek: Sensor radar dan kamera akan terus memantau kondisi di depan kendaraan. Jika sistem mendeteksi adanya objek yang terlalu dekat dan risiko tabrakan semakin tinggi, sistem akan memberikan peringatan kepada pengemudi.
  2. Peringatan: Peringatan biasanya berupa suara alarm dan tampilan visual di dashboard. Peringatan ini bertujuan untuk memberi tahu pengemudi agar segera mengambil tindakan.
  3. Pengereman Otomatis: Jika pengemudi tidak merespons peringatan atau jika risiko tabrakan semakin mendesak, sistem CMBS akan secara otomatis mengaktifkan rem untuk mengurangi kecepatan atau bahkan menghentikan kendaraan.

Baca juga: Kenapa Bensin Mobil Matic Cepat Habis? Coba 10 Trik Jitu Ini!

Manfaat Menggunakan Fitur CMBS

Kapan Fitur CMBS Bekerja Optimal?

Fitur CMBS adalah salah satu inovasi terbaru di dunia otomotif yang dapat meningkatkan keselamatan berkendara. Meskipun tidak sempurna, fitur ini sangat bermanfaat bagi pengemudi. Jika Anda mencari mobil dengan fitur keselamatan yang lengkap, fitur CMBS bisa menjadi pertimbangan yang sangat baik.

Honda Memulai Penelitian Bersama Teknologi AI dengan Institut Teknologi India untuk Memajukan Cooperative Intelligence

Tokyo, Jepang, 13 September 2024 – Honda mengumumkan kerja sama penelitian mengenai teknologi AI dengan dua institusi terkemuka, Indian Institutes of Technology (IITs) di New Delhi (IIT Delhi) dan Bombay (IIT Bombay). Kolaborasi ini bertujuan untuk lebih memajukan teknologi Cooperative Intelligence (CI) berbasis AI milik Honda, yang dirancang untuk meningkatkan interaksi dan pemahaman antara mesin dan manusia.

Indian Institutes of Technology telah dikenal sebagai penghasil para peneliti dan insinyur unggul. Melalui penelitian bersama ini, Honda berupaya memajukan teknologi CI, dengan fokus pada penerapan masa depan yang dapat membantu mengurangi kecelakaan lalu lintas dan mendukung pengembangan teknologi otonom dalam mengemudi.

Honda terus melakukan riset dan pengembangan teknologi CI dengan visi menciptakan masyarakat di mana setiap orang dapat merasakan kegembiraan dan kebebasan mobilitas. Untuk mewujudkan hal ini, Honda berkomitmen mengembangkan solusi mobilitas tanpa kecelakaan dan tanpa rasa khawatir, yang memungkinkan manusia bergerak bebas ke mana pun dan kapan pun. Saat ini, Honda sedang mendemonstrasikan bukti konsep kendaraan/robot mobilitas mikro bertenaga CI di Kota Joso, Prefektur Ibaraki, Jepang.

Baca juga: Pertalite Tak Lagi Dijual di SPBU? HOAX!

Dalam kemitraan dengan IIT, tema penelitian utama akan mencakup teknologi pengenalan lingkungan sekitar serta perilaku kooperatif. Penelitian dan pengembangan akan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi AI mutakhir. Setiap proyek penelitian akan melibatkan kolaborasi erat antara tim Honda dan para profesor IIT, termasuk partisipasi mahasiswa IIT dalam proses perencanaan, desain, pengembangan, serta pengujian, sehingga dapat memperkuat pertukaran wawasan antara akademisi dan industri.

Selain itu, Honda dan IIT akan melakukan verifikasi teknologi mengemudi otomatis di pinggiran kota Delhi dan Mumbai. Lingkungan lalu lintas di India, yang dikenal kompleks dengan variasi kondisi jalan dan tingginya jumlah pengguna jalan, menjadi tantangan unik bagi teknologi AI. Melalui penelitian ini, Honda dan IIT berharap dapat meningkatkan teknologi CI dan menerapkannya pada sistem bantuan pengemudi serta teknologi mengemudi otomatis di masa depan, baik di India maupun di wilayah lain di dunia.

Sejak 2019, Honda telah aktif merekrut lulusan IIT, dan banyak di antara mereka kini berperan penting dalam pengembangan kecerdasan mobilitas, termasuk riset CI. Dengan adanya program penelitian bersama yang berfokus pada AI mutakhir dan teknologi penggerak otomatis, Honda tidak hanya mempercepat pengembangan CI, tetapi juga berkontribusi dalam pembinaan generasi peneliti yang akan memimpin riset AI di masa mendatang dengan memberikan mereka pengalaman praktis dalam penelitian.

Pertalite Tak Lagi Dijual di SPBU? HOAX!

Belakangan ini, beredar kabar yang cukup meresahkan di masyarakat, yaitu mengenai penghentian penjualan Pertalite di seluruh SPBU. Informasi ini menyebar dengan cepat melalui berbagai platform media sosial dan pesan berantai. Namun, perlu ditegaskan bahwa kabar tersebut adalah HOAX atau berita bohong, ini sudah dikonfirmasi oleh Kominfo.

Kenapa Berita Ini Hoaks?

Bahaya Menyebarkan Hoaks

Cara Memastikan Informasi yang Benar

Kesimpulan

Kabar mengenai penghentian penjualan Pertalite adalah HOAX. Jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Mari kita bersama-sama melawan penyebaran hoaks dengan selalu mengecek fakta sebelum menyebarkan informasi.

Ganti oli cuma marketing? Cek Bahaya gak ganti oli

Pernahkah Anda mendengar mitos bahwa mengganti oli mobil itu hanya trik marketing bengkel? Banyak orang yang masih ragu-ragu dengan pentingnya mengganti oli secara rutin. Padahal, mengabaikan perawatan ini bisa berakibat fatal bagi mesin kendaraan Anda. Mari kita bahas lebih dalam mengenai bahaya yang mengintai jika Anda jarang atau bahkan tidak pernah mengganti oli.

Kenapa Mengganti Oli Itu Penting?

Oli mesin memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga kinerja mesin kendaraan. Oli berfungsi sebagai pelumas, pendingin, dan pembersih komponen-komponen di dalam mesin. Seiring waktu, oli akan kotor dan kehilangan viskositasnya akibat gesekan dan suhu tinggi. Jika oli tidak diganti secara rutin, maka akan terjadi:

Bahaya Mengabaikan Penggantian Oli

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Oli?

Waktu yang tepat untuk mengganti oli biasanya tertera pada buku manual kendaraan atau dapat ditanyakan langsung ke bengkel resmi. Namun, sebagai patokan umum, oli mesin sebaiknya diganti setiap 5.000 hingga 10.000 kilometer atau setiap 6 bulan sekali.

Kesimpulan

Mengganti oli secara rutin adalah bagian penting dari perawatan kendaraan. Jangan sampai Anda tergiur dengan mitos yang mengatakan bahwa mengganti oli hanya trik marketing. Dengan melakukan perawatan yang tepat, Anda dapat menjaga performa mesin kendaraan tetap optimal dan menghemat biaya perbaikan di masa depan.

Pembalap Honda Alex Palou Memimpin Klasemen Sementara Jelang Akhir Musim IndyCar 2024

Milwaukee, Amerika Serikat, 6 September 2024 – Memasuki akhir musim balap IndyCar 2024, pembalap Honda – Alex Palou masih berada di puncak pimpinan klasemen pembalap ajang IndyCar 2024. Hasil sementara ini Alex unggul dengan total 525 poin. Juara dunia tiga kali IndyCar Series asal Spanyol tersebut finis di posisi kelima pada seri balap yang berlangsung di Milwaukee pada akhir pekan lalu.

Selain itu dua pembalap Honda lainnya yang juga turut serta pada Indycar 2024, Scott Dixon dan Colton Herta, berhasil finis pada posisi kedua dan ketiga pada seri balap Milwaukee. Dengan hasil tersebut, Colton Herta masih sangat berpeluang untuk finis di posisi tiga besar pada klasemen pembalap sementara IndyCar 2024.

Baca juga: Kesuksesan Honda HR-V Hantarkan Honda Raih Penghargaan Most Popular Brand Dari Jawa Pos

Alex Palou, pembalap IndyCar Honda dari tim Chip Ganassi Racing mengatakan, “Performa mobil selama balapan di Milwaukee cukup baik sehingga saya masih dapat menyelesaikan balapan di urutan kelima. Kini saya dan tim akan mengalihkan fokus ke seri balap penutup di Nashville, dimana kami harus berkonsentrasi agar bisa mendapatkan hasil maksimal dan tentunya dapat mempertahankan keunggulan yang sudah kami raih sejak awal musim.”

Sementara Colton Herta, pembalap IndyCar Honda dari tim Andretti Global mengatakan, “Performa mobil secara keseluruhan pada saat balapan sudah baik, begitu pula dengan strategi pit yang kami jalankan. Saya puas dengan hasil balap di Milwaukee dan akan berupaya untuk tampil maksimal pada seri pamungkas nanti di Nashville”.

Ajang balap IndyCar merupakan sebuah balapan kelas utama dari ajang balap mobil roda terbuka khas Amerika Serikat yang telah diselenggarakan sejak tahun 2006. Honda turut  berpartisipasi dalam ajang Indycar dengan memasok mesin balap. Di ajang IndyCar 2024 sendiri berlangsung dari bulan Maret hingga September sebanyak 17 putaran. Dua pekan lagi, 15 September 2024, ajang balap IndyCar Series 2024 akan memasuki seri terakhir yang akan diselenggarakan di Nashville, Amerika Serikat.

Cek Fakta: Mobil Hybrid Sama Saja Borosnya Seperti Mobil Bensin?

Mobil hybrid seringkali dianggap sebagai solusi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Namun, masih banyak yang meragukan efisiensi mobil hybrid dan beranggapan bahwa mobil hybrid sama borosnya dengan mobil bensin konvensional. Artikel ini akan mengulas fakta-fakta seputar konsumsi bahan bakar mobil hybrid dan membandingkannya dengan mobil bensin.

Mekanisme Kerja Mobil Hybrid

Sebelum membahas konsumsi bahan bakar, penting untuk memahami bagaimana mobil hybrid bekerja. Mobil hybrid menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik. Motor listrik memberikan tenaga tambahan saat akselerasi atau saat kondisi jalanan macet, sehingga mengurangi beban kerja mesin bensin. Selain itu, mobil hybrid juga dilengkapi dengan sistem regeneratif yang mengubah energi kinetik saat pengereman menjadi energi listrik untuk mengisi baterai.

Efisiensi Bahan Bakar Mobil Hybrid

Berkat kombinasi mesin bensin dan motor listrik, mobil hybrid umumnya memiliki konsumsi bahan bakar yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan mobil bensin konvensional. Beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi mobil hybrid antara lain:

Mitos vs Fakta

Baca juga: Berapa Biaya Memperbaiki Baterai Mobil Hybrid?

Kesimpulan

Berdasarkan fakta-fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa mobil hybrid memang lebih efisien dalam mengonsumsi bahan bakar dibandingkan dengan mobil bensin konvensional. Meskipun biaya awal pembelian mobil hybrid mungkin lebih tinggi, namun dalam jangka panjang, penghematan bahan bakar akan mengimbangi biaya tersebut.