Post, 03 Januari 2025
Aquaplanning adalah fenomena berbahaya yang sering terjadi di musim hujan, terutama pada jalan yang tergenang air. Fenomena ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan, meningkatkan risiko kecelakaan. Memahami penyebab, cara mencegah, dan risiko aquaplanning sangat penting untuk menjaga keselamatan di jalan raya.
Aquaplanning, atau dikenal juga dengan hydroplaning, terjadi ketika ban kendaraan kehilangan traksi dengan permukaan jalan karena adanya lapisan air di antara ban dan aspal. Kondisi ini mengakibatkan hilangnya kemampuan kontrol, baik dalam hal pengereman maupun pengendalian arah kendaraan.
Proses aquaplanning biasanya dimulai ketika kecepatan kendaraan terlalu tinggi untuk memungkinkan ban mengalirkan air melalui alur ban (tread). Lapisan air yang tidak bisa tersingkir ini menyebabkan ban “mengambang” di atas air.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan aquaplanning meliputi:
Sebagaimana diungkapkan oleh Catur Wibowo dari DSTC Defensive & Safety Driving Consulting:
“Persepsi yang sangat berbahaya pula jika ada asumsi bahwa genangan air bisa tersingkir saat dilintasi ban. Karena air memiliki nilai viskositas alias kekentalan, membutuhkan waktu untuk mengalir atau berpindah tempat sekalipun mendapatkan tekanan dari bobot mobil yang sedang melaju,” seperti dikutip dari Otodriver.com.
Aquaplanning dapat menyebabkan beberapa dampak serius, di antaranya:
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko aquaplanning:
Jika aquaplanning terjadi, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
Baca juga: Ketahui Kondisi Ban Mobil yang Aman Ketika Musim Hujan
Aquaplanning merupakan fenomena berbahaya yang dapat mengancam keselamatan berkendara, terutama saat musim hujan. Dengan memahami penyebab, dampak, dan langkah pencegahan, kita dapat meminimalkan risiko kecelakaan akibat aquaplanning. Selalu pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, jaga kecepatan, dan hindari genangan air untuk mengurangi kemungkinan aquaplanning terjadi.